Kebanyakan warga
negara Amerika Serikat (AS) memandang Presiden Donald Trump sebagai tokoh yang
memecah-belah. Banyak warga AS juga tidak yakin Trump bisa menghadapi ancaman
Korea Utara(korut) secara bertanggung jawab.
Kamis (28/09/2017),
survey terbaru dari ABC/Washington Post yang diliris Rabu(27/09/2017) waktu
setempat menunjukkam 66% warga AS menyebut Trump lebih banyak melakukan hal
yang memecah-belah daripada mempersatukan rakyatnya. Sekitar 28% responden
meyakini hal sebaliknya.
Trump banyak
dikritik setelah komentar kontroversialnya soal unjuk rasa pendukung supremasi
kulit putih di Charlottesville, Virginia, beberapa waktu lalu. Unjuk rasa itu
beujung bentrokan dengan demonstran yang menolak supremasi kulit putih. Namun Trump
malah menyebut “ kedua pihak” sama – sama bersalah.
Survey terbaru
ABC/Washington Post juga menunjukkan mayoritas warga AS merasa Trump tidak
mampu memenuhi janji-janji kampanye untuk mengubah pemerintahan AS secara
positif. Sebanyak 59% responden di Amerika meyakini Trump tidak membawa
perubahan yang dibutuhkan pemerintahan AS.
Sebanyak 39%
responden lainnya meyakini Trump telah membawa perubahan. Secara keseluruhan,
citra Trump di mata warga AS terus negative. Sekitar 57% warga AS merasa tidak
puas dengan kinerja Trump sebagai Presiden AS. Hanya 39% warga AS yang mengaku
puas atas kepemimpinan Trump.
Angka kepuasan
Trump sebagai Presiden AS itu mencapai level paling rendah untuk masa 8 bulan
memimpin, sejak masa kepresidenan Harry S Truman sekitar 71 tahun lalu.
Survey terbaru
ABC/Washington Post juga menunjukkan anda ketidakpercayaan pubrik pada Trump
sangat tinggi, dengan mayoritas warga AS ragu Trump akan bertindak secara
bertanggung jawab dalam menghadapi ancaman Korea Utara (Korut).
Tercatat 84%
warga AS saat ini memandang Korut sebagai ancaman bagi AS. Namun 62% dari
mereka tidak percaya Trump akan menghadapi ancaman Korut secara bertanggung
jawab.
Saat berpidato
dalam sidang Majelis Umum PBB, Trump mengejek Kim Jong-Un dengan menyebutnya
sebagai ‘manusia roket dalam misi bunuh diri’ dan mengancam akan “
menghancurkan total” Korut. Para pakar menilai komentar den pernyataan
bombastis Trump untuk Korut, yang juga bernada penghinaan untuk Kim Jong-Un,
bisa memiliki dampak buruk. Komentar semacam itu justru semakin memperburuk
ketegangan di Semenanjung Korea.
September 28, 2017
Tags :
Mancanegara
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments